“Saat ini kita tahu, apa yang kita lakukan belum cukup. Tadi kan ada konferensi anak, paling tidak akan di alokasikan pemkot tahun depan,” katanya.
Dia menjelaskan, kedepan akan membuat Semarang sebagai rumah bagi anak. Pihaknya akan mengajak beberapa OPD untuk menciptakan sebuah sistem yang ramah bagi anak.
Misalnya Dinas Pendidikan menciptakan sistem pendidikan lokal dan memberikan peran ke anak lebih banyak. Lalu DLH menciptakan lingkungan yang bersih.
Sementara Trans Semarang bisa menghilangkan cumi – cumi darat, tidak ada pelecahan di dalam bus dan hal yang menakutkan lain kepada anak.
“Berbagai Dinas ini punya peran untuk menciptakan Semarang jadi nyaman, sesuai visi misi saya dulu membuat support sistem. Kedepan akan dibuat lingkungan yang nyaman, di lahan milik Pemkot sekecil apapun, disana anak bisa aman dan mengapresiasikan diri tanpa ada gangguan,” pungkas dia.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, mengapresiasi festival anak yang dilakukan Pemkot Semarang.
Dia berharap, Pemkot bisa memperbanyak event untuk anak, dan memfasilitasi anak sebagai pelopor dan pelapor ketika mereka terjerat masalah
“Catatannya ini harus ada kerjasama pemerintah yang memberikan fasilitas. Tapi lingkup paling kecil adalah keluarga, jangan sampai curhat kepada orang lain, sehingga orang tua harus punya waktu kepada anak,”pungkasnya. (*)