“Masalah di lapangan antara lain ketersediaan air bersih masih sangat terbatas. Demikian juga bantuan makanan yang masih minim,” ujarnya seraya menceritakan bahwa terdapat 15 penderita diare di Karangrowo yang karena buruknya kondisi kebersihan di lokasi pengungsian.
Berbagai potensi penyakit bermunculan termasuk tingginya kadar gula darah atau kencing manis, darah tinggi, dan penyakit jiwa. Untuk itu pemerintah daerah menyiapkan fasilitas pengobatan gratis di RS Kudus dan RS Demak.
Dinas Kesehatan Demak juga menyiapkan Tim Kesehatan Terpadu yang bekerja 24 jam sehari untuk cepat merespon berbagai kondisi di lapangan.
BACA JUGA: 29 Sekolah Terendam Banjir, Kegiatan Belajar di Demak Terganggu, Pembelajaran Beralih Online
Saat ini sekitar 24 ribu orang masih mengungsi di gedung-gedung sekolah, aula Gedung pemerintah, mesjid dan lain-lain. Selain itu, masih ada kekhawatiran banjir akan terulang kembali.
Banjir yang terjadi sejak Senin, 18 Maret 2024 tersebut menyebabkan 90 desa di 11 kecamatan terendam air. Jumlah warga terdampak diperkirakan 97 ribu orang. (*)
Editor: Farah Nazila
