SEMARANG, beritajateng.tv – Kata fatherless belakangan ini tengah menjadi perbincangan di media sosial. Namun, tak banyak yang mengetahui apa arti kata tersebut.
Fatherless merupakan istilah yang mengacu kepada kurangnya kehadiran ayah dalam pertumbuhan anak, baik secara fisik maupun emosional.
Indonesia sendiri masuk ke golongan negara dengan tingkat fatherless yang cukup tinggi, yakni 9 persen. Hal ini merupakan data dari United Nations Children’s Fund (UNICEF) pada tahun 2021 lalu.
Itulah yang membuat Indonesia disebut sebagai fatherless country. Istilah tersebut berarti negara yang masyarakatnya memiliki kecenderungan tidak merasakan keberadaan dan keterlibatan figur ayah dalam kehidupan anak, baik secara fisik maupun psikologis.
BACA JUGA: Ramai Fenomena Fatherless pada Anak Perempuan, Begini Penjelasan Psikolog Unnes
Fenomena tersebut tidak hanya dialami oleh anak yatim saja. Selama mereka memiliki figur ayah yang ‘datang’ dari kakek atau om, maka figur ‘ayah’ ini bisa tergantikan.
Anak yang hidup fatherless juga berisiko mengalami depresi, cemas, hingga memiliki masalah harga diri dan merasa bahwa tidak ada yang menginginkannya.
Penyebab fatherless menurut psikolog
Apa penyebab dari fenomena fatherless ini?
Melansir dari Antara, penyebab fenomena tersebut adalah karena perceraian.