Setelah 10–14 hari berada di paru-paru, larva bergerak menuju tenggorokan. Pada fase ini, penderita bisa mengeluarkannya lewat batuk, atau justru menelannya kembali sehingga larva kembali masuk ke usus.
Larva yang kembali ke usus akan berkembang menjadi cacing jantan maupun betina, lalu bereproduksi.
Seekor cacing betina dapat tumbuh hingga sepanjang 40 cm dengan diameter sekitar 6 mm, serta mampu menghasilkan kurang lebih 200.000 butir telur setiap harinya.
BACA JUGA: Dua Ribu Lebih Perempuan di Jateng Idap Kanker Serviks, Dinkes Gencarkan Vaksinasi HPV
Sebagian telur akan dikeluarkan bersama feses dan mencemari tanah, sedangkan sebagian lainnya menetas, lalu berpindah ke paru-paru sebelum kembali lagi ke usus dan tumbuh menjadi cacing dewasa. Seluruh siklus ini berlangsung sekitar 2–3 bulan.
Cara Mengatasi
Dalam beberapa kasus, ascariasis bisa sembuh tanpa penanganan khusus. Namun, bila gejala muncul, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Langkah pengobatan utama biasanya berupa pemberian obat cacing, seperti pirantel pamoat, mebendazole, piperazine, atau albendazole, dengan dosis 1–3 kali dalam sehari.
Jika infeksi sudah parah atau menimbulkan komplikasi, dokter mungkin akan melakukan operasi untuk mengangkat cacing dari usus sekaligus memperbaiki kerusakan yang ditimbulkannya. (*)