SEMARANG, beritajateng.tv – Usai direstorasi, Monumen Palagan Ambarawa kini menjadi magnet wisata edukasi sejarah yang semakin menarik di Kabupaten Semarang.
Pasalnya, bangunan memorial ini kian menonjolkan ruh seputar heroiknya pertempuran para pejuang yang terkenal dengan Palagan Ambarawa. Yakni, sesuai dengan konstruksi peristiwa yang sebenarnya.
Sehingga, monumen dan museum yang mulai menjalani restorasi sejak Selasa, 4 Februari 2025 itu bisa menjadi objek edukasi sejarah guna menggali kembali nilai-nilai nasionalisme.
“Terutama di kalangan generasi muda,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati.
BACA JUGA: Ruas Jalan Soekarno-Hatta di Bergas Bakal Punya Ikon Patung Proklamator
Hal itu Wiwin sampaikan di sela acara peresmian restorasi Monumen Palagan Ambarawa dan Patung Soekarno-Hatta, Minggu, 1 Juni 2025 malam.
Wiwin menambahkan, restorasi tersebut berjalan berdasarkan referensi dan koleksi benda bersejarah. Tujuannya untuk mengembalikan Monumen Palagan Ambarawa kepada “wajah” aslinya.
Seperti misalnya sewaktu terkena ledakan dahsyat bom, ada bagian dari bangunan gereja Jago Ambarawa yang hancur dan mengalami kerusakan, serta yang masih utuh sesuai aslinya.
Sehingga, bagian relief perjuangan di monumen ini benar-benar bisa menceritakan apa saja yang terjadi pada saat pertempuran Ambarawa meletus selama 55 hari tersebut.
BACA JUGA: Makam Pahlawan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo Kini Punya “Tetenger” Baru
Demikian halnya para pengunjung atau wisatawan yang datang akan memperoleh gambaran yang lebih utuh dan jelas terkait peristiwa palagan Ambarawa.
“Melalui restorasi ini, Monumen dan Museum Palagan Ambarawa menjadi salah satu aset wisata sejarah yang sarat dengan nilai edukasi tentang patriotisme para pejuang dan pahlawan bangsa,” tegasnya.
Selain itu, Wiwin juga mengapresiasi keluarga besar R.A. Nugroho Adi yang menginisiasi serta mendedikasikan pekerjaan restorasi bagi aset wisata sejarah ini kepada Pemkab Semarang.
“Termasuk juga komunitas seniman Ambarawa dan juga Hanoman Art dalam mewujudkan restorasi ini,” tuturnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi