SEMARANG, beritajateng.tv – Realisasi investasi Provinsi Jawa Tengah hingga triwulan 3 tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 8,22 persen dibanding tahun sebelumnya.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menyebut, angka investasi tahun 2023 sebesar Rp41,29 triliun. Investasi itu berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp17,15 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp24,4 triliun.
Kepala DPMPTSP Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, mengungkap, nilai itu turun di tahun 2023 lantaran pada tahun 2022 di triwulan 3 menyentuh angka Rp44,99 triliun. Sementara pada waktu tersebut jumlah investasi PMA sebesar Rp26,82 triliun dan PMDN sebesar Rp18,17 triliun.
Kendati mengalami penurunan, Sakina mengaku adanya kenaikan pada sektor lain. Misalnya, seperti kenaikan jumlah proyek sebesar 107,69% dan penyerapan tenaga kerja yang juga meningkat sebesar 18,86%.
“Memang angka realisasi investasi di Jawa Tengah mengalami penurunan 8,22 persen, tetapi terjadi kenaikan jumlah proyek dan tenaga kerja. Faktor itu alhasil menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jateng menjadi 5,13%,” ujar Sakina, Sabtu, 11 November 2023.
Menurutnya, terdapat beberapa kendala bagi investor untuk berinvestasi di Jawa Tengah. Salah satunya faktor luar negeri, yakni kondisi global antara Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan berkurangnya permintaan pasar atau menurunnya nilai ekspor.
“Selain itu, belum semua kabupaten/kota menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) untuk kepastian peruntukan lokasi dan adanya aturan terkait Lahan Sawah Dilindungi (LSD),” sambungnya.
Relevansi Jateng antara peningkatan investasi dan penyerapan tenaga kerja
Mengatasi masalah tersebut, Sakina mengaku telah melakukan komunikasi intens dengan Kementerian Investasi/BPKM, Kementerian Lingkungan Hidup, Kemnterian Perindustrian, hingga dinas terkait di bawah naungan Pemprov Jateng.