“Pelayanan prima dan pengembangan sistem informasi pun tetap dilakukan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat. Sehingga hasilnya dapat berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah,” ungkapnya.
PAD Provinsi Jateng Turut Menyumbang Pendapatan Daerah
Nana menjelaskan, PAD Provinsi Jateng juga turut menyumbang pendapatan daerah pada perubahan APBD tahun anggaran 2023 sebesar Rp 12,43 miliar atau 0,07 persen dari APBD Induk.
Sebagai informasi, PAD bersumber dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang terpisahkan atas hasil kinerja BUMD. Selain itu juga pada lain-lain yang sah berasal dari penyesuaian pendapatan BLUD Rumah Sakit, realisasi pelayanan, dan kenaikan penerimaan Bus Trans Jateng.
Dia mengatakan, khusus kinerja BUMD pada PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah telah lingkup bisnis kembangkan menjadi bidang infrastruktur, properti, jasa konstruksi, manufaktur, logistik dan transportasi serta kegiatan penunjang lainnya.
“Sehingga dapat lebih optimal dalam memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah bagi APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” tandas Nana Sudjana.(*)
Editor: Farah Nazila