Terletak di Jl. Cendrawasih No. 1A, Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, museum ini dulunya adalah air mancur Bundaran Bubakan yang berganti menjadi tempat pameran sejarah.
Museum Mandala Bhakti
Bangunan ini awalnya sebagai Raad van Justitie atau Pengadilan Tinggi untuk masyarakat Eropa di Semarang, sehingga tampilannya sangat formal dan kaku. Arsitek yang merancangnya adalah I. Kuhr E. dari Firma Ooiman dan van Leeuwen.
Bangunan ini menghadap langsung ke jl. Pemuda, dengan lapangan Tugumuda (dahulu Wilhelmina plein) tepat di depannya. Berdasarkan periode karya Ir. Kuhr E. di Indonesia, diperkirakan bahwa bangunan ini berdiri sekitar tahun 1930. Pada 1950-an, bangunan ini berfungsi sebagai Markas Besar Komando Wilayah Pertahanan II.
BACA JUGA: 4 Wisata Edukasi Hits di Cilacap, Nikmati Momen Liburan Sekolah Sambil Belajar!
Museum Jamu Nyonya Meneer
Museum Jamu Nyonya Meneer adalah museum jamu pertama di Indonesia, berdiri pada 18 Januari 1984. Tempat ini bertujuan sebagai cagar budaya untuk melestarikan warisan leluhur dan menjadi sarana edukasi serta rekreasi bagi generasi muda.
Terdiri dari dua bagian, satu menyajikan produktivitas jamu secara tradisional, termasuk patung-patung yang menggambarkan proses produksi jamu, dan yang lainnya menampilkan koleksi pribadi Nyonya Meneer. Bangunan museum ini mengusung gaya rumah Jawa, dengan nuansa yang sangat terasa saat berada di dalamnya.
Museum Jawa Tengah Rangawarsita
Museum yang terletak di Jalan Abdurrahman Saleh ini adalah museum terlengkap di Semarang, dengan koleksi mencakup sejarah, alam, arkeologi, budaya, pembangunan, dan wawasan nusantara.
Pemilihan namanya sesuai pujangga Indonesia Ranggawarsita, yang terkenal dalam bidang filsafat dan budaya, museum ini memiliki luas tanah 1,8 hektare dan buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Terletak sekitar 3 km dari Tugumuda, museum ini dapat pengunjung akses dengan transportasi umum maupun pribadi.
Demikianlah informasi seputar beberapa rekomendasi wisata edukasi yang ada di Kota Semarang. (*)