SEMARANG, beritajateng.tv – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, berbagai kegiatan antikorupsi di wilayahnya akan terus digelorakan sampai tingkat desa.
Tercatat, pada tahun 2023, Jawa Tengah sudah memiliki 30 desa antikorupsi yang dibina bersama oleh Pemprov Jateng dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Tahun 2024 ini akan kita replikasi pada 372 desa di 29 kabupaten/kota. Ini berkaitan dengan kegiatan antikorupsi,” kata Nana saat menghadiri pembukaan Roadshow Bus KPK dan Rakor Pemberantasan Korupsi terkait Penyelenggaraan Pelayanan Publik Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Kamis, 11 Juli 2024.
Menurutnya, semua pihak harus ikut andil dalam pemberantasan. Para kepala daerah juga harus menjadi contoh dalam membangun integritas dan mencegah terjadinya korupsi di lingkungan kerjanya.
BACA JUGA: Puluhan Anggota Komunitas Penyuluh Antikorupsi Jateng Dilantik, Fokuskan Pencegahan Bukan Penindakan
Selain itu, semua pihak agar melakukan pencegahan terhadap praktik suap, gratifikasi, dan pungli dalam pelayanan publik. Menurut Nana, pelayanan terbaik merupakan prioritas dalam upaya menyejahterakan masyarakat.
Upaya Pemprov Jateng dalam mereplika desa antikorupsi
Nana mengatakan, sejumlah upaya pencegahan telah Pemprov Jateng lakukan, salah satunya deklarasi pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi (WBK) di setiap organisasi perangkat daerah (OPD). Hal itu berkaitan dengan target reformasi birokrasi.
“Pencegahan ini lebih baik daripada penindakan. Korupsi ini berdampak negatif bagi pembangunan dan merugikan negara. Maka perlu kita perangi dan kita lawan,” katanya.