“Anak muda jelas harus mengawal karena ini betul-betul krusial, UU Desa bisa dikebut dua minggu, apalagi kemudian UU TNI yang bisa dibilang punya power yang begitu besar,” kata Fajar.
Bahkan ia tak ragu mengajak teman-teman mahasiswa untuk turun ke jalan apabila perlu.
“Menurut saya, menjelang pemilu kita punya PR yang begitu besar di mana banyak UU yang di kebut demi kepentingan elit. Maka teman-teman BEM harus membuka wacana kritis bahkan bergerak turun ke jalan bila perlu,” tegasnya.
BACA JUGA: Kisah Hidup Ketua DPRD Jateng Sumanto, Pernah Jadi Sales Jamu hingga Pengacara sebelum Masuk Politik
Sebagai seorang mahasiswa aktivis, Fajar memang terkenal akan keberaniannya dalam melakukan aksi. Sebelumnya, ia melakukan aksi protes di tengah acara pemberian penghargaan Anugerah Konservasi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Kamis, 8 Juni 2023 lalu.
Protes yang ia lakukan berupa berdiri di tengah acara kemudian meniup peluit sembari mengacungkan map merah sebagai simbol ‘kartu merah’. Tak heran bila Fajar menaruh perhatian penuh terhadap isu-isu politik.
“Permasalahan seperti ini memang kayanya sengaja di buat sebagai bagaian orkestrasi. Sebetulnya untuk membuyarkan saja bagaimana ada hajatan besar bernama pemilu lima tahunan,” lanjutnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi