Ketua BEM Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu juga mengatakan bahwa saat ini Aliansi BEM SI sedang membahas bagaimana sistem dan mekanisme dialog terbuka bagi ketiga calon presiden tersebut.
“Kami dari temen-temen BEM SI kemarin itu kami coba ada kajian ya. Kajian-kajian dari masing-masing koordinator isu, sehingga nanti apa yang mereka sampaikan berdasarkan kajian-kajian tersebut,” terangnya.
Undip siap jadi tuan rumah kampanye capres di kampus
Ia menyebut, Undip juga siap ketika tertunjuk sebagai tuan rumah. Meskipun siap, proses itu mesti melalui koordinasi terlebih dahulu dengan pihak kampus serta KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara.
“Kalau rencana di mana, kita masih pikirkan. Kalaupun di Undip, kita juga siap. Kita akan izin dan dari KPU juga akan masuk ke Undip. Tapi fasilitas yang kita pakai bukan atas nama Undip, tapi atas nama BEM SI. Kalau waktunya sih kita berharap di bulan Oktober, November, atau Desember,” bebernya.
BACA JUGA: Video Rektor Unnes Larang Capres Kampanye di Kampus
Hanif menegaskan, Aliansi BEM SI mendukung keputusan MK yang mengizinkan peserta Pemilu berkampanye di kampus. Meskipun ada internal kampus yang memiliki sikap politik tertentu. Namun, ia ingin dialog dan debat terbuka harus semua calon presiden hadiri.
“Memang tidak memungkiri ada pihak di dalam kampus entah rektor, dosen, dan sebagainya mendukung secara langsung atau tidak langsung kepada calon tertentu. Di sini yang kami harapkan yang diundang jangan salah satu tapi semua, entah 3 atau 4, berapa pun nanti agar netralitas tetap terjaga,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi