PendidikanPolitik

Sambut Baik Putusan MK Bolehkan Kampanye di Fasilitas Pendidikan, BEM SI Tawarkan Kampanye Capres di Undip

×

Sambut Baik Putusan MK Bolehkan Kampanye di Fasilitas Pendidikan, BEM SI Tawarkan Kampanye Capres di Undip

Sebarkan artikel ini
kepala daerah Jawa Tengah | pelantikan kepala daerah | Kepala Desa Pemalang | Caleg DPRD Jawa Tengah | Pilkada Kudus 2024 | Pilkada Grobogan | Jumlah Kementerian | DPRD Karanganyar | Caleg Blora | DPRD Kabupaten Semarang | Jawa Tengah DPRD | pencalonan gubernur jateng | Kursi Dapil | cawapres prabowo subianto | kampanye di kampus | kampanye di tempat pendidikan | Gubernur Jateng baru | artis nyaleg | putusan MK | pendaftaran capres cawapres | Debat Capres | Dana Kampanye | dana awal kampanye | Kampanye Rapat Umum Jateng
Ilustrasi seorang pejabat berbicara di podium. (Foto: Freepik)

Ketua BEM Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu juga mengatakan bahwa saat ini Aliansi BEM SI sedang membahas bagaimana sistem dan mekanisme dialog terbuka bagi ketiga calon presiden tersebut.

“Kami dari temen-temen BEM SI kemarin itu kami coba ada kajian ya. Kajian-kajian dari masing-masing koordinator isu, sehingga nanti apa yang mereka sampaikan berdasarkan kajian-kajian tersebut,” terangnya.

Undip siap jadi tuan rumah kampanye capres di kampus

Ia menyebut, Undip juga siap ketika tertunjuk sebagai tuan rumah. Meskipun siap, proses itu mesti melalui koordinasi terlebih dahulu dengan pihak kampus serta KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara.

“Kalau rencana di mana, kita masih pikirkan. Kalaupun di Undip, kita juga siap. Kita akan izin dan dari KPU juga akan masuk ke Undip. Tapi fasilitas yang kita pakai bukan atas nama Undip, tapi atas nama BEM SI. Kalau waktunya sih kita berharap di bulan Oktober, November, atau Desember,” bebernya.

BACA JUGA: Video Rektor Unnes Larang Capres Kampanye di Kampus

Hanif menegaskan, Aliansi BEM SI mendukung keputusan MK yang mengizinkan peserta Pemilu berkampanye di kampus. Meskipun ada internal kampus yang memiliki sikap politik tertentu. Namun, ia ingin dialog dan debat terbuka harus semua calon presiden hadiri.

“Memang tidak memungkiri ada pihak di dalam kampus entah rektor, dosen, dan sebagainya mendukung secara langsung atau tidak langsung kepada calon tertentu. Di sini yang kami harapkan yang diundang jangan salah satu tapi semua, entah 3 atau 4, berapa pun nanti agar netralitas tetap terjaga,” pungkasnya. (*)

Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan