Yang menjadi utama dalam pembelajaran di Eagle School, kata Dedie, adalah peningkatan skill atau kompetensi. Selain itu, anak-anak juga dapat mengembangkan bakatnya di sekolah.
“Mengoptimalkan kompetensi anak melalui pengembangan itu. Misal yang suka komputer dia ada waktu banyak untuk mengerjakan projek-projek terkait komputer,” jelas Dedie.
BACA JUGA: Hebat, Siswa SMAN 14 Semarang Pamerkan Karya Teknologi Tinggi, Ada Pendeteksi Kesuburan Tanah!
Upayakan PKBM setara dengan sekolah formal
Beberapa waktu yang lalu, PKBM Eagle School mengikuti Rapat Koordinasi Terpadu Penjaminan Mutu Pendidikan yang BBPMP Jateng selenggarakan.
Saat itu, Eagle School mendapatkan penghargaan Optimalisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Pengembangan Kompetensi Siswa.
Pada kesempatan yang sama, Dedie turut menyampaikan aspirasinya. Menurutnya, PKBM sebagai pendidikan nonformal layak mendapatkan kesetaraan dengan bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Sebagai informasi, sejak 2022, PKBM atau Sekolah Paket C tidak lagi bisa mengikuti pendaftaran SNMPTN (kini SNBP).
“Harapannya, anak-anak PKBM Eagle School yang punya prestasi setidaknya bisa masuk ke sekolah negeri dengan jalur prestasi,” harap Dedie. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi