Fajar Purwoto kemudian menegur Hartono agar memisahkan sapi yang sakit dengan yang Sehat. “Ini sapimu Semua harus dikembalikan ke daerah Asal biar engga mewabah di Kota Semarang. Kalau engga dipindahkan, lapakmu Saya robohkan!,” Tegas Fajar
“Jangan keras keras to pak tindakannya. Kita kan buka usaha,” Kata Hartono.
“Semua harus sesuai aturan. Gak ada toleransi. Kalau hari ini tidak kamu pindahkan, besok Jumat pagi jam 09.00 wib lapakmu Saya robohkan. Ini PMK sapimu sudah parah,” Kata Fajar.
Hartono pun hanya bisa pasrah mendengar hal itu. Ditemui usai sidak, Hartono mengatakan sapi itu dari dalam Dan luar Kota. “Sebenarnya sebelum Saya ambil, sapinya sudah diperiksa Kesehatan Dan disuntik,” Jelasnya.
Ia menuturkan sapinya terpapar PMK sudah sejak 7 hari lalu. Dia berjanji akan memindahkan sapi yang sakit ke tempat isolasi.
Sementara Fajar Purwoto menegaskan bakal merobohkan lapak itu karena pemilik ketahuan menjual sapi yang terpapar PMK parah. “Saya pastikan besok Jumat (1/7) lapak itu Saya robohkan,” Ujar Fajar
Tindakan tegas ini kata dia, agar hewan qurban lain disekitarnya tak terpapar PMK. “Kalau sekitarnya juga kena kena kan kasihan pedagang yang lain,” Ucapnya
Selain itu jika tak dirobohkan, lanjutnya, Sama saja pedagang itu menyepelekan aturan yang ada. “Kalau menyepelekan aturan, kasihan Pak Gubernur Dan Walikota Semarang yang sudah bikin aturan. Nanti beliau beliau dianggap Warga tidak serius tangani PMK,” Kata Fajar. (Ak/El)