Solusi konkret sarjana pengangguran
Adi menjelaskan bahwa sebagian besar lulusan sarjana justru tak bekerja di sektor formal. “Banyak yang jualan, buka warung, bahkan usaha sendiri karena lapangan kerja sangat terbatas,” tuturnya.
Ia percaya bahwa kemandirian dan inovasi justru lebih relevan saat ini ketimbang sekadar mencari kerja kantoran.
Meski begitu, ia mengapresiasi program-program pemerintah seperti Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang telah berdiri sebanyak 80 ribu unit.
BACA JUGA: Pengamat Adi Prayitno Soroti Prostitusi di IKN: Pelanggannya Justru Pendatang, Bukan Warga Lokal
“Kalau satu koperasi menyerap 15 orang, bisa tercipta 1,2 juta pekerjaan. Ini langkah strategis,” katanya.
Adi juga menyoroti program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas pemerintah. Program ini, lanjutnya, menyerap lebih dari 3 juta tenaga kerja untuk operasional dapur umum.
BACA JUGA: Soroti Anak Muda Enggan Menikah, Pengamat Adi Prayitno Jelaskan Secara Politik-Ekonomi
“Kalau didesain serius, program ini bisa jadi solusi konkret pengangguran,” jelasnya.
Ia menegaskan, kini yang penting bukanlah soal kerja formal atau tidak. “Yang penting ada penghasilan halal, bisa hidup, dan tidak bergantung penuh pada negara,” tandasnya. (*)