“Kami minta dipetakan berapa kecamatan yang rawan kekeringan? Terus, di masing-masing kecamatan ada berapa kelurahan, RW, jumlah KK berapa? Dihitung per hari, ketemu mau dibantu berapa,” ujarnya.
BACA JUGA: Perpanjang Antisipasi Kekeringan dan Dampak El-Nino, BPBD Jateng: Krisis Air Paling Parah di Blora
Stok air PDAM Semarang mencukupi
Pilus bersyukur sejauh ini stok air bersih di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang masih mencukupi meski musim kemarau sehingga pengadaan BPBD lebih mudah.
“Air bersih kan BPBD beli di PDAM. Alhamdulillah, PDAM InsyaAllah cukup. Semisal enggak cukup, ya ambil dari daerah lain. Cuma kan nilai belinya lebih besar karena di luar Semarang,” tandasnya.
Sementara itu, seiring dengan meluasnya daerah yang terdampak kekeringan, BPBD Kota Semarang mengakui bahwa persediaan bantuan air bersih yang bersumber dari APBD 2023 sudah habis sehingga tinggal mengandalkan bantuan CSR dari perusahaan.
“Kemampuan BPBD untuk penyediaan air bersih dari dana APBD 2023 ini sudah habis, nol. Kami ini sekarang bergerak mendistribusikan hanya dari pihak ketiga, CSR,” ujar Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P. Martanto.
Sejauh ini, BPBD Kota Semarang terus menggalang CSR dari berbagai perusahaan untuk membantu persediaan air bersih, dan sampai sekarang ini sudah mencapai 25 tangki.
“Secara keseluruhan, kami sudah ada 25 tangki dari CSR. Yang sudah terserap sampai sekarang kurang lebih 10 tangki. Ini tadi masuk lagi 15 tangki yang bisa kami jadikan stok cadangan untuk yang akan datang,” pungkasnya. (ant)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi