“Apa akibat dari Bansos ini? Sekarang menyengsarakan rakyat. Apa itu? Harga beras naik tinggi. Gimana enggak naik tinggi, beras yang ada jadi bansos semua,” jelasnya.
Terlebih, menurutnya, penyaluran bansos itu bersamaan dengan intimidasi untuk memilih pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden tertentu.
“Saya mendapat laporan RT-RT itu menggunakan pola intimidasi. Jadi kasih tahu, ‘Kalau kalian mau lanjut sebagai penerima Bansos, pilih paslon ini,’” ujarnya.
Ia pun menyebut cara pemenangan seperti itu, dalam tanda kutip, menggunakan biaya negara.
“Ada [terjadi], saya dapat laporan dari berbagai kabupaten dan itu bagi saya adalah cara dalam tanda petik pemenangan yang paling mudah dibiayai negara,” tegas Gus Romy. (*)