Jateng

Sejarah Pertempuran Lima Hari Semarang Bakal Diperbarui, Pemkot Libatkan Saksi Hidup dan Artefak

×

Sejarah Pertempuran Lima Hari Semarang Bakal Diperbarui, Pemkot Libatkan Saksi Hidup dan Artefak

Sebarkan artikel ini
Sejarah Pertempuran Lima Hari Semarang Bakal Diperbarui, Pemkot Libatkan Saksi Hidup dan Artefak
Walikota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menghadiri pameran arsip dan sejarah Pertempuran Lima Hari Semarang di Lawang Sewu. (Ellya/beritajateng.tv)

“Dalam antologi itu juga ada kisah tentang Pertempuran Lima Hari di Semarang. Kami berharap ini bisa menjadi cara baru mengenalkan sejarah kepada generasi muda,” paparnya.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menilai pembaruan sejarah ini penting untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda akan nilai perjuangan masa lalu.

“Kalau dulu pertempurannya bersifat fisik, sekarang tantangannya adalah ekonomi dan pikiran. Anak-anak muda harus belajar menjaga ekosistem sosial agar tidak terjadi perpecahan seperti di masa lalu,” ucap Agustina.

BACA JUGA: Teatrikal Pertempuran Lima Hari di Semarang Libatkan 120 Aktor

Ia juga meminta para pustakawan di Kota Semarang terus menelusuri sumber sejarah baru, termasuk dari luar negeri seperti Belanda dan Australia.

“Saya berharap setiap tahun ada tambahan data dan testimoni baru. Kita harus tahu apa yang benar-benar terjadi agar peristiwa kelam seperti itu tidak terulang,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Agustina juga mendengarkan langsung kesaksian dari R. Soepar Soegiarno, salah satu saksi hidup Pertempuran Lima Hari di Semarang yang kini berusia 96 tahun. Kesaksiannya mengenai perjuangan rakyat dan keluarganya yang selamat dari serangan tentara Jepang membuat suasana haru di lokasi acara.

“Cerita beliau tentang bagaimana Tuhan menyelamatkan keluarganya luar biasa. Saya sampai merinding mendengarnya,” ungkap Agustina.

Ia menegaskan bahwa testimoni dari pelaku sejarah seperti Soepar sangat penting untuk memperkaya literasi sejarah lokal. Pemkot Semarang berencana mendokumentasikan seluruh kesaksian tersebut sebagai arsip berharga bagi generasi mendatang.

“Kesaksian seperti ini harus disimpan dengan baik. Ini bukan hanya catatan perjuangan, tapi juga nilai kemanusiaan dan keteguhan iman yang perlu diwariskan,” tuturnya.

Sementara itu, Soepar berpesan kepada Agustina agar tetap rendah hati dan jujur dalam memimpin Kota Semarang.

“Beliau berpesan kepada saya untuk tidak jumawa, harus hati-hati dan jujur dalam mengambil keputusan. Pesan itu sangat dalam maknanya,” tutup Agustina. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan