SEMARANG, beritajateng.tv – Sejumlah sekolah di Kabupaten Semarang masih menerapkan praktik “tahan ijazah” terhadap siswa yang belum tebus atau lunasi kewajiban administrasinya.
Disinyalir, masih banyak siswa yang belum menerima ijazah kelulusan akibat tunggakan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
Sehingga, meski telah lulus sekolah, siswa tersebut belum bisa menerima dokumen resmi bukti telah menyelesaikan jenjang pendidikannya.
Setidaknya, ini terungkap dari acara penyerahan dana zakat infak dan sosial lingkungan Dinas Pendidikan oleh Baznas Kabupaten Semarang di aula kompleks Perkantoran Suwakul, Selasa, 12 Agustus 2025 sore.
BACA JUGA: PN Solo Gugurkan Gugatan Ijazah Jokowi, Penggugat Bakal Lawan Lewat Citizen Lawsuit
Dalam kesempatan ini, Baznas Kabupaten Semarang menyerahkan bantuan “Tebus Ijazah” untuk 20 siswa SMK Widya Praja Ungaran, Kabupaten Semarang. Total biaya yang Baznas serahkan sekitar Rp25 juta.
“Besaran ini sesuai pengajuan dari sekolah,” ungkap Ketua Baznas Kabupaten Semarang, Khadziq Faisol.
Baznas Kabupaten Semarang, lanjutnya, berterima kasih kepada sekolah yang bersangkutan lantaran telah memberikan keringanan biaya hingga 50 persen.
Masih ada ratusan siswa kesulitan “tebus ijazah”
Saat ini, Baznas Kabupaten Semarang juga tengah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Semarang.
Tujuannya, untuk melakukan verifikasi terhadap siswa di sekolah lain yang mengalami persoalan serta nasib serupa dengan 20 siswa SMK Widya Praja tersebut.
Verifikasi tersebut antara lain mencakup domisili siswa, kondisi sosial ekonomi, dan faktor lainnya yang bermasalah dengan kewajiban administrasinya.
Ditengarai, masih ada ratusan siswa yang kesulitan menebus ijazah karena terkendala tunggakan SPP maupun kewajiban administrasi lainnya.
“Baznas Kabupaten Semarang akan memberikan bantuan secara bertahap setelah memperoleh data valid tentang kondisi para siswa,” tegas Khadziq.