SEMARANG, beritajateng.tv – Peringatan Hari Kartini setiap tanggal 21 April terasa begitu spesial di SDN Sarirejo “Kartini” Semarang. Bukan tanpa alasan, sekolah ini merupakan salah satu institusi pendidikan yang pertama kali didirikan oleh Yayasan Dana Kartini di Belanda.
Hal itu tentu menjadikan SDN Sarirejo memiliki bagian dari sejarah panjang perjuangan emansipasi perempuan di Indonesia. Seperti halnya hari ini, Senin, 21 April 2025.
Suasana penuh semangat dan keceriaan tampak menghiasi halaman sekolah. Para siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 kompak mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Mereka bersiap mengikuti serangkaian lomba dalam rangka memperingati Hari Kartini.
Ketua Panitia, Astiana Diskha Nugraini, menyampaikan bahwa acara diawali dengan upacara peringatan Hari Kartini pukul 07.15 WIB. Setelah itu, para siswa mengikuti berbagai lomba yang telah disiapkan.
BACA JUGA: Hari Kartini 2025, Tampil Menginspirasi di Medsos dengan Caption Ini
“Berbanding tahun kemarin, tahun ini ada perbedaan. Mungkin lebih meriah hari ini karena kami lebih ingin mengenalkan kepada anak-anak apa itu makna Hari Kartini, karena SDN Sarirejo ini memiliki sejarah panjang dengan Kartini,” ujar Astiana kepada beritajateng.tv.
Lomba-lomba yang digelar antara lain fashion show, karaoke, dan membuat makrame atau kerajinan tangan dari tali. Dari seluruh rangkaian kegiatan, lanjut Astiana, lomba fashion show menjadi lomba favorit para siswa.
“Lomba fashion show dan lomba karaoke paling diminati siswa, karena dari dandanannya sudah meriah sekali, anak-anak cantik dan ganteng, bapak ibu guru kaget melihat penampilan mereka yang begitu totalitas,” sambungnya.
Hari Kartini, kenakan busana adat tak sekadar seremonial di SDN Sarirejo
Lebih jauh, Astiana menilai penggunaan busana adat dalam perayaan Hari Kartini ini bukan sekadar seremonial belaka. Menurutnya, baju adat dari berbagai daerah memuat makna penting bagi perjuangan anak bangsa.
“Maknanya, karena Kartini sudah rela, sudah mati-matian untuk membela wanita, jadi kita juga harus bisa menanamkan kepada anak-anak, perjuangan untuk hak-hak perempuan lewat busana adat,” tambahnya.