“Seperti omongan ‘koe ngopo toh? bocah cilik tok’. Belum lagi kalau dia dilukai secara fisik,” ungkapnya.
Jika anak-anak mendapat kekerasan fisik dari orang tuanya, tak menutup kemungkinan dia akan melakukan itu kepada orang lain saat ia dewasa nanti.
“Dia kan belajar dari situ. Ternyata bisa loh melakukan sesuatu yang sifatnya melukai orang lain untuk mendapatkan sesuatu,” terang dia.
BACA JUGA: Soroti Kasus Remaja Gangster di Semarang, Mbak Ita Minta Disdik Intensifkan Pendidikan Karakter
Tak hanya itu, orang tua yang memiliki trauma masa lalu juga berdampak kepada anak-anak.
“Kalau orang tua gak bebas dari trauma masa lalu, bisa jadi ketika dia mendidik anak, cara mendidik anaknya itu menciptakan intergenerasional konflik,” papar dia.
Adapun konflik intergenerasional itu bak bola salju yang semakin lama semakin besar. Dan akhirnya berguling menuju ke bawah.
“Konflik yang pernah mereka alami sebagai orang tua diturunkan ke anak, karena mereka pernah digituin sama orang tuanya. Kaya bola salju, makin lama makin besar,” tandas dia. (*)
Editor: Farah Nazila