“Kami berharap anak-anak tidak hanya menggemari gadget dan budaya dari luar negeri, tapi juga mengetahui soal budaya lokalnya,” ujarnya.
Kabid Kebudayaan Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Slamet Widodo menambahkan, pihaknya terus berupaya agar seni tradisional dapat tampil untuk menghibur masyarakat. “Diharapkan pula, di sekolah-sekolah ada pelatihan seni tradisional agar siswa bisa ikut mendukung kebudayaannya,” kata Slamet.
Kepala Desa Lerep, Maryadi menjelaskan, pihaknya sengaja menggelar karawitan di Pasar Kuliner Desa Wisara Lerep untuk menghibur sekaligus memperkenalkan kelompok seni karawitan kepada pengunjung yang hadir. Pihaknya tidak hanya membina seni karawitan tapi juga seni tradisional lainnya.
“Digelar disini karena suasananya sangat pas dimana Pasar Kuliner juga didesain secara tradisional sehingga menambah daya tarik wisata,” kata Maryadi.
Maryadi mengatakan, kelompok seni di desanya sudah lama vakum akibat pandemi. Kini setelah pandemi mereda, sejumlah kelompok seni dibangkitkan lagi dan diberi kesempatan untuk pentas.
“Kami datangkan pelatih karawitan dari Sanggar Ngesti Pandawa Semarang. Ini baru latihan sekitar tiga bulan dan langsung tampil,” ungkapnya. (adv)
editor: ricky fitriyanto