“Sedangkan, yang kedua adalah tandang atau keluar. Artinya, partisipan dari Semarang akan difasilitasi untuk berproses dalam kurun waktu tertentu di luar kota,” jelasnya.
Adin sapaan akrabnya menjelaskan, pameran perdana tersebut mengambil tema ‘Kontaminasi’. Yang mana kontaminasi umumnya terjadi karena ada kontak langsung atau tidak langsung antara dua kelompok berbeda.
BACA JUGA: Suguhkan Berbagai Jenis Karya Seni Unik, Mahasiswa S3 Unnes Gelar Pameran Data Disertasi
Salah satu ide awal terbentuknya pameran ini ialah adanya perbedaan antara seniman MES 56 dengan 6 pemula yang sedang belajar fotografi. Lalu, muncul perdebatan soal persoalan teknik dan konseptual antar kedua kelompok seniman.
Sehingga, pameran “Kandang // Tandang” inilah yang menjadi ajang perwujudan dari negosiasi atau titik tengah antara dua kelompok seniman itu.
“Harapannya, dalam pameran dan edisi perdana Kandang // Tandang ini, para partisipan dan peserta pameran dapat saling belajar satu sama lain,” katanya. (*)
Editor: Farah Nazila