“Dalam kedaulatan itu, kami manage psikososial, itu poin penting bagi Baznas, karena setiap bencana itu selalu menyisakan residunya. Residunya itu salah satu contohnya anak-anak dan penyintas yang trauma,” jelas Saidah.
Saidah mencontohkan, pada tahun 2024 ini, Baznas RI membangun 547 rumah huntara di Lumajang, Jawa Timur, yang telah dipermanenkan.
“Di dalam recovery, Baznas juga melakukan dukungan, seperti di Lumajang, kami bangun 547 rumah huntara yang dipermanenkan, karena itu menempel dengan rumah punya pemerintah,” bebernya.
BACA JUGA: Baznas Award Kota Semarang 2024, 50 Muzaki Berkontribusi Raih Penghargaan
Tak hanya itu, tetapi begitu juga dengan daerah terdampak bencana alam lainnya, seperti Cianjur dan Palu.
“Di Cianjur, di Palu, kami bangun masjid, sekolah, itu dalam proses rekonstruksi. Kami menangani kedaruratan dan menangani recovery, itu di-support dana zakat infaq maupun dana sosial keagamaan lainnya, berupa CSR,” ungkap Saidah.
Saidah pun mengungkap relawan Baznas telah bergerak membantu korban terdampak bencana banjir di Cianjur dan Sukabumi. Selain itu, kata dia, relawan Baznas RI juga sudah turun untuk membantu korban kebakaran di DKI Jakarta.
“Dana zakat kami alokasikan sebesar-besarnya untuk menyelematkan nyawa manusia. Alasan kenapa konsentrasi di bencana itu karena setiap bencana selalu memunculkan kemiskinan baru; nah kemiskinan baru itu yang harus kami mitigasi,” tandas dia. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi