Mulai dari pembersihan ikan, proses pengasapan, hingga penjualan.
“Minimal kita jadi tahu cara pembuatan makanan yang sering kita temui di warteg,” kelakarnya.
Sekaligus membidik foto human interest
Salah satu anggota Komunitas Blusukan, Syafiq menyebut, Kampoeng Mangoet bak surga tersendiri bagi para fotografer. Adanya kombinasi dari bangunan, asap, hingga aktivitas sehari-hari warga sangat indah untuk dibidik lensa kamera.
“Ini paling seru, karena tempatnya baru buat aku dan belum pernah kesiini,” katanya.
BACA JUGA: Pameran Internasional IIIEX 2024, Ajang Peneliti Muda Mancanegara Beradu Kreativitas dan Inovasi
Meski harus menahan asap pembakaran, Syafiq mengaku menikmati agenda hunting foto di Kampoeng Mangoet ini. Sebab, selain street photography, ia juga bisa membidik foto dengan tema human interest.
“Jadi walau street artinya jalan, tapi itu tidak berarti jalan, yang penting bgaimana kita bisa mengkombinasikan antara activity dan sekitar dan lingkungannya,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila