Pariwisata

Shalat Idul Adha di Tengah Bangunan Heritage Lawang Sewu Semarang, Ibadah Sembari Wisata Sejarah

×

Shalat Idul Adha di Tengah Bangunan Heritage Lawang Sewu Semarang, Ibadah Sembari Wisata Sejarah

Sebarkan artikel ini
Shalat Idul Adha di Tengah Bangunan Heritage Lawang Sewu Semarang, Ibadah Sembari Wisata Sejarah
Suasana shalat Idul Adha di Museum Lawang Sewu Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

BACA JUGA: Uniknya Shalat Ied di Lawang Sewu Tempat Ikoniknya Kota Semarang, Bikin Jamaah Terkesan

Salah satu jamaah shalat Ied, Aditia Ardian, 27, warga asal Banten yang telah bertahun-tahun tinggal di Kota Semarang mengaku antusias mengikuti pelaksanaan shalat di tempat bersejarah tersebut.

Dia rela memacu kendaraan roda dua dari Kecamatan Gajahmungkur menuju bangunan yang terletak di Jalan Pemuda.

“Saya bangun jam 04.30 WIB, dari awal memang pingin shalat Ied di Lawang Sewu. Pingin merasakan vibes atau suasana Idul Adha yang beda,” ujar Aditia.

Dia mengaku pengalaman spiritual tersebut tak hanya mengesankan secara keagamaan, tapi juga secara emosional dan visual.

“Suasana bersejarah banget. Bisa salat di sini, terus sekalian foto-foto dengan latar bangunan tua. Rasanya puas banget,” tambahnya.

Sementara itu, Vivi, warga asli Semarang yang tinggal tak jauh dari Lawang Sewu merasakan hal serupa. Dia menilai kesempatan tersebut sebagai sebuah momen yang langka.

“Ternyata seru ya. Panitianya siap, rapi, dan nuansanya beda karena bisa ibadah sekaligus wisata. Biasanya ke Lawang Sewu bayar tiket, ini gratis. Jadi ibadahnya dapat, fotonya juga dapet,” ujar Vivi yang hadir bersama temannya.

Gedung Bersejarah, Ruang Ibadah yang Terbuka

VP Optimalization Asset, Anton Poniman selaku pihak pengelola Lawang Sewu, menyatakan bahwa kegiatan keagamaan di tempatnya bukan pertama kali berjalan.

Dalam beberapa bulan terakhir, Lawang Sewu rutin memfasilitasi umat beragama untuk melaksanakan perayaan hari besar seperti shalat Idul fitri, misa kenaikan Yesus Kristus dan shalat Idul Adha.

“Ini sudah kesekian kalinya tempat wisata Lawang Sewu menjadi lokasi kegiatan keagamaan. Sebelumnya pernah untuk shalat Idul Fitri dan perayaan keagamaan lainnya seperti Kenaikan Isa Almasih,” jelas Anton.

Ia menegaskan bahwa Lawang Sewu akan terus buka sebagai ruang publik yang inklusif untuk semua keyakinan.

Anton ingin menjadikan Lawang Sewu bukan sekadar pengingat bahwa tempat bersejarah bukan hanya sebagai saksi bisu masa lalu. Tapi juga ruang hidup yang terus berdenyut dengan semangat baru.

“Kami terbuka untuk semua kegiatan keagamaan, bukan hanya satu agama saja. Masyarakat silakan manfaatkan fasilitas yang ada, selama dilakukan dengan tertib dan saling menghargai,” tandas Anton.

Pagi itu, Lawang Sewu membuktikan bahwa nilai sejarah dan spiritual bisa berjalan beriringan dan menyatukan generasi muda, warga lokal, dan pengelola dalam satu barisan, satu sujud dan satu rasa syukur. (*)

 

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan