Ia menyebut, pengunduran diri Rohmat akan terlebih dahulu mengakhiri hak-hak kedewanannya sebelum proses PAW resmi diajukan.
“Setelah melayangkan surat pengunduran diri, otomatis hak-hak kedewanan pasti akan diurus. Itu kan bagian dari konsekuensi berhenti,” tambahnya.
Yayan mengaku, keputusan Presiden Prabowo Subianto menunjuk Rohmat sebagai Wamenhut cukup mengejutkan kader Gerindra di Jateng.
“Karena ini jujur informasinya sangat mendadak bahwa beliau terlantik jadi Wamen. Kami yang ada di daerah juga kaget, informasinya sangat mendadak ya. Itu kami hanya bisa menghubungi stafnya untuk mempersiapkan secara administratif,” pungkasnya.
Rohmat akui grogi saat pidato pertama kali sebagai Wamenhut RI
Sebelumnya, Rohmat Marzuki resmi menjabat sebagai Wamenhut menggantikan Sulaiman Umar setelah melaksanakan serah terima jabatan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis, 18 September 2025.
Proses serah terima jabatan (Sertijab) ini berlangsung setelah Rohmat resmi Presiden Prabowo Subianto tunjuk dan lantik sebagai Wamenhut pada Rabu, 17 September 2025.
Rohmat Marzuki mengaku grogi saat pertama kali menyampaikan pidato perdananya. Sebab, Rohmat mengaku sebelumnya hanya berkiprah di tingkat daerah, yakni di DPRD Jawa Tengah, sebelum tertunjuk sebagai Wamenhut.
BACA JUGA: DPRD Jawa Tengah 2024-2029 Bentuk 8 Fraksi: PSI, PAN, dan NasDem Gabung jadi Satu
“Pak Menteri, jujur saya agak grogi, karena sebelumnya saya di DPRD Provinsi Jawa Tengah, kelasnya daerah. Jadi, sekarang sudah di Kementerian Kehutanan, mohon izin kalau agak grogi,” ujar Rohmat.
Meski begitu, Rohmat menegaskan kesiapannya untuk melanjutkan program strategis yang telah berjalan, termasuk mendukung visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Penugasan ini bagi saya bukan sekadar jabatan, tetapi sebuah pengabdian untuk memastikan hutan Indonesia tetap lestari, dan memberikan manfaat yang adil bagi seluruh rakyat,” ucap Rohmat. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
