SEMARANG, beritajateng.tv – Dinas Pendidikan Kota Semarang mengungkapkan bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2025 masih akan menggunakan sistem zonasi yang lebih ketat.
Pengetatan penilaian ini agar nantinya tidak terjadi perdebatan saat penetapan penerimaan siswa di satuan pendidikan (Satpen).
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang, Erwan Rachmat mengatakan, PPDB Kota Semarang 2025 memiliki 4 jalur. Yakni, Domisili, Afirmasi, Mutasi dan Prestasi. Namun di Kota Semarang di Tingkat TK dan SD hanya tiga jalur. Sedangkan SMP ada tambahan jalur prestasi.
BACA JUGA: Video Dinas Pendidikan Kota Semarang Tunggu Kebijakan PPDB 2025 dari Pusat
“Prinsipnya hampir sama dengan tahun lalu. Hanya saja mungkin ada perbedaan sedikit pada penilaian zona satu dan zona dua,” kata Erwan.
Menurutnya, hal ini agar tidak ada semacam ‘jebakan batman’ sehingga nilainya dibuat berbeda sekalian agar memastikan calon siswa berada di wilayah yang layak diterima.
Untuk mengatasi permasalahan nilai yang hampir serupa di antara zona, Dinas Pendidikan menetapkan perbedaan nilai yang signifikan.
Pasalnya, dalam penetapan nilai zonasi pada tahun-tahun sebelumnya terjadi perdebatan saat penentuan penerimaan siswa di Satuan Pendidikan karena sistem zonasi tersebut.
“Sebelumnya zona dua dengan nilai 40 dan zona satu 50 menimbulkan kebingungan. Kini, nilai zona dua tetap 25 dan zona satu 50 untuk mencegah perdebatan,” sambung Erwan.