SEMARANG, beritajateng.tv – Permasalahan pelik, terutama kemiskinan, memang tak terpungkiri jadi warisan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo selama menjabat 10 tahun lamanya. Kecakapan beserta pengetahuan mendalam soal Jateng menjadi kunci utama yang mesti Gubernur baru miliki.
Hal itu sebagaimana yang tersampaikan oleh Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Provinsi Jateng, Wahyudin Noor Aly. Ia menyebut, kemiskinan menjadi permasalahan utama yang nantinya mesti Gubernur Jateng baru bereskan.
“Yang sekarang terkenal, yang diakui Pak Ganjar juga, itu kemiskinan. Siapapun gubernurnya harus bisa mengidentifikasi soal Jateng. Kemiskinan di Jateng ini ada 17 kabupaten yang ter-capture sebagai kabupaten miskin ekstrim,” ujar Wahyudin.
BACA JUGA: DPRD Jawa Tengah Ungkap 4 PR yang Perlu Pj Gubernur Pengganti Ganjar Pranowo Tuntaskan
Gubernur Jateng baru mesti tahu cara mengelola APBD
Perihal kemiskinan, Wahyudin menyinggung seorang gubernur sudah seharusnya tahu cara mengelola APBD dengan tepat. Tak hanya problem kemiskinan, optimalisasi pertanian ia rasa kurang di Jateng. Padahal, provinsi ini terkenal sebagai penyangga ketahanan pangan nasional.
“Ketika dia jadi gubernur, dia harus memprioritaskan agar petani-petani di Jateng itu survive, bisa memaksimalkan produksinya. Hak-hak petani harus dipenuhi. Kalau lahan pangan itu bertahan, pengairannya harus diberesekan,” sambungnya.
Soal pertanian, ia merasa anggaran yang selama ini tersedia tidak mencukupi bagi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng untuk membenahi irigasi-irigasi yang ada. Aksesbilitas petani dalam mendapat pupuk pun jadi sorotannya.
“Kan banyak keluhan petani dalam mendapat pupuk bersubsidi, ketika dia mau menebus ternyata banyak yang tidak mendapat haknya. Jatahnya misalnya dua kuintal, tapi dia hanya dapat 50 kilogram,” bebernya.