Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Singgung Warisan Masalah Selama Ganjar Menjabat, Ketua F-PAN DPRD Jateng Sebut Gubernur Baru Harus Miliki Hal Ini

×

Singgung Warisan Masalah Selama Ganjar Menjabat, Ketua F-PAN DPRD Jateng Sebut Gubernur Baru Harus Miliki Hal Ini

Sebarkan artikel ini
kepala daerah Jawa Tengah | pelantikan kepala daerah | Kepala Desa Pemalang | Caleg DPRD Jawa Tengah | Pilkada Kudus 2024 | Pilkada Grobogan | Jumlah Kementerian | DPRD Karanganyar | Caleg Blora | DPRD Kabupaten Semarang | Jawa Tengah DPRD | pencalonan gubernur jateng | Kursi Dapil | cawapres prabowo subianto | kampanye di kampus | kampanye di tempat pendidikan | Gubernur Jateng baru | artis nyaleg | putusan MK | pendaftaran capres cawapres | Debat Capres | Dana Kampanye | dana awal kampanye | Kampanye Rapat Umum Jateng
Ilustrasi seorang pejabat berbicara di podium. (Foto: Freepik)

SEMARANG, beritajateng.tv – Permasalahan pelik, terutama kemiskinan, memang tak terpungkiri jadi warisan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo selama menjabat 10 tahun lamanya. Kecakapan beserta pengetahuan mendalam soal Jateng menjadi kunci utama yang mesti Gubernur baru miliki.

Hal itu sebagaimana yang tersampaikan oleh Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Provinsi Jateng, Wahyudin Noor Aly. Ia menyebut, kemiskinan menjadi permasalahan utama yang nantinya mesti Gubernur Jateng baru bereskan.

“Yang sekarang terkenal, yang diakui Pak Ganjar juga, itu kemiskinan. Siapapun gubernurnya harus bisa mengidentifikasi soal Jateng. Kemiskinan di Jateng ini ada 17 kabupaten yang ter-capture sebagai kabupaten miskin ekstrim,” ujar Wahyudin.

BACA JUGA: DPRD Jawa Tengah Ungkap 4 PR yang Perlu Pj Gubernur Pengganti Ganjar Pranowo Tuntaskan

Gubernur Jateng baru mesti tahu cara mengelola APBD

Perihal kemiskinan, Wahyudin menyinggung seorang gubernur sudah seharusnya tahu cara mengelola APBD dengan tepat. Tak hanya problem kemiskinan, optimalisasi pertanian ia rasa kurang di Jateng. Padahal, provinsi ini terkenal sebagai penyangga ketahanan pangan nasional.

“Ketika dia jadi gubernur, dia harus memprioritaskan agar petani-petani di Jateng itu survive, bisa memaksimalkan produksinya. Hak-hak petani harus dipenuhi. Kalau lahan pangan itu bertahan, pengairannya harus diberesekan,” sambungnya.

Soal pertanian, ia merasa anggaran yang selama ini tersedia tidak mencukupi bagi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng untuk membenahi irigasi-irigasi yang ada. Aksesbilitas petani dalam mendapat pupuk pun jadi sorotannya.

“Kan banyak keluhan petani dalam mendapat pupuk bersubsidi, ketika dia mau menebus ternyata banyak yang tidak mendapat haknya. Jatahnya misalnya dua kuintal, tapi dia hanya dapat 50 kilogram,” bebernya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan