Semarang, 9/10 (BeritaJateng.tv) – Smile Train, organisasi nirlaba terbesar di dunia yang berfokus pada sumbing merayakan Hari Senyum Sedunia 2022. Melalui acara “A Smile Can Change The World,” yang diadakan di Semarang, Smile Train bertujuan untuk membawa lebih banyak senyum ke dunia dan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang bibir sumbing dan langit-langit mulut sumbing serta memberikan informasi terkait cara mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.
Pada perayaan hari ini, Smile Train Indonesia didukung oleh Sido Muncul sebagai donatur yang memberikan bantuan operasi gratis, serta Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum yang merupakan mitra Smile Train sejak tahun 2008.
Setiap 3 menit, bayi lahir dengan bibir sumbing dan / atau langit mulut sumbing di dunia. Dengan kondisi ini, mereka mengalami kesulitan makan, bernapas, mendengar, dan berbicara. Di Indonesia, Smile Train mendukung lebih dari 500 operasi setiap bulan dengan mitra rumah sakit, dari Aceh hingga Papua.
“Kami percaya pada kekuatan sebuah senyuman. Oleh karena itu, bersama para donatur dan stakeholders, kami berupaya untuk memberikan perawatan bibir sumbing dan langit – langit mulut sumbing berkelanjutan yang dapat membawa perubahan hidup bagi anak-anak yang membutuhkan,” ungkap Deasy Larasati, Country Manager Smile Train Indonesia.
“Melalui acara ini, Smile Train Indonesia juga ingin meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai sumbing serta bagaimana memberikan perawatan terbaik untuk mengobatinya,” imbuhnya.
dr. Yohanes Mada Suprayogi, Sp.PD, Director Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum mengatakan, “Kami melihat masih banyak masyarakat yang belum memahami akan pentingnya upaya untuk membantu mereka yang memiliki bibir sumbing dan langit – langit mulut sumbing. Oleh karena itu, Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum mendukung Smile Train Indonesia untuk membantu menangani permasalahan ini dengan merawat lebih dari 1.100 pasien bibir sumbing dan memberikan edukasi kepada masyarakat.”
Bibir sumbing dan langit – langit mulut sumbing pada anak terjadi ketika bagian dan struktur tubuh tertentu tidak menyatu selama perkembangan janin. Celah atau sumbing dapat melibatkan bibir dan/atau langit-langit mulut, yang terdiri dari langit-langit keras dan lunak.