SEMARANG, beritajateng.tv – Pengamat politik Adi Prayitno mengungkap analisis tajam soal isu pelemahan PDI Perjuangan (PDIP) pada Pemilu 2029.
Ia menyebut pernyataan politisi PDIP Ribka Tjiptaning soal ada pihak yang menarget suara PDIP hanya 7 persen pada Pemilu 2029 bukan sekadar keluhan politik biasa.
“Ada yang menarget PDIP hanya 7 persen di [Pemilu] 2029. Ini bukan statement remeh,” ujar Adi dalam video yang tayang di kanal YouTube Adi Prayitno Official, Senin, 28 Juli 2025.
Menurutnya, meski Ribka tidak menyebut siapa pihak yang dimaksud, pernyataan ini menjadi sinyal adanya skenario sistematis untuk mengerdilkan PDIP.
“Kalau kita membaca peta politik hari ini, ada kesan PDIP terus jadi sasaran agar tidak lagi kuat seperti dulu,” tuturnya.
Pelemahan PDIP di Pemilu 2029 bisa bikin Partai Banteng semakin militan
Adi juga menilai tekanan terhadap PDIP justru bisa memperkuat posisi partai itu. “Mereka salah kalkulasi. Semakin ditekan, PDIP justru semakin militan,” tegasnya.
Sejak retaknya hubungan PDIP dengan Jokowi, suara partai ini turun sekitar 3 persen pada Pemilu 2024. Meski begitu, PDIP tetap unggul.
“Setelah pecah kongsi dengan Jokowi, PDIP tetap juara pileg. Itu artinya basis pemilih mereka sangat kuat,” kata Adi.
Adi menyebut, partai besar seperti PDIP, Golkar, dan Gerindra sulit terkalahkan karena punya akar yang kokoh.
“Partai-partai ini langganan masuk tiga besar. Mereka punya konstituen yang loyal dan jejaring politik yang militan,” jelasnya.
BACA JUGA: Soroti Warna Logo Baru PSI, Pengamat Adi Prayitno: Menyerupai PDIP, Sasar Pemilih Jokowi?
Lebih lanjut, ia menyoroti terkait tekanan terhadap Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Sasaran akhirnya Megawati. Hasto itu hanya pintu masuk. Ini bukan tekanan biasa,” ujarnya.
Menurut Adi, ada pula pihak yang mencoba menggugat legalitas kepengurusan Megawati. Hal ini menunjukkan tekanan terhadap PDIP bersifat menyeluruh, dari struktur hingga individu pimpinannya.
“Isu yang berembus ini bisa jadi untuk membentuk opini bahwa PDIP partai yang terzalimi. Tapi bisa juga memang ada gerakan nyata untuk mengecilkan mereka,” ucapnya.
Adi menegaskan, apakah upaya itu berhasil atau gagal tergantung pada kerja politik PDIP sendiri. “Kalau mereka solid, maka segala tekanan itu justru menjadi pelecut,” tandasnya. (*)