Hukum & Kriminal

Soal Pembunuhan Janda, MKD DPR Akan Dalami Pelanggaran Kode Etik Edward Tannur

×

Soal Pembunuhan Janda, MKD DPR Akan Dalami Pelanggaran Kode Etik Edward Tannur

Sebarkan artikel ini
ilustrasi kekerasan | Oknum TNI | Burhanis Mobil
Ilustrasi pukulan. (Foto: Pexels/Pixabay)

Kematian korban

Sekitar pukul 08.00 WIB, jenazah janda muda ini yang nyawanya terenggut oleh pacarnya, setelah pesta di salah satu klub hiburan malam di Surabaya, pihak bawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babakan yang berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya.

Saepudin tidak banyak memberikan kejelasan soal kepribadian korban. Terutama karena saat tinggal di Kampung Gunung Guruh Girang, usianya masih muda dan masih duduk di bangku sekolah.

Ia melanjutkan bahwa alasan kematian dari korban baru ia ketahui setelah salah satu anggota korban beri tahu.

Sebagaimana diketahui, sebelum meninggal, Dini dan pacarnya pergi ke sebuah karaoke di sebuah mall Surabaya. Namun, tampaknya hiburan mereka tidak berlangsung lancar. 

BACA JUGA:Kronologi Kematian Janda Cantik di Surabaya, Diduga Dibunuh Anak Anggota DPR RI

Keduanya berselisih di lokasi tersebut. Adapun alasan di balik tindakan brutal sang pacar, yang konon adalah anak anggota DPR RI, yang menyebabkan kematian Dini, masih menjadi misteri.

“Untuk kasus yang menimpa korban, saya kurang memahaminya. Yang saya tahu adalah bahwa Dini tidak pernah kembali ke kampung halamannya, dan selama itu tidak ada kabar soalnya. Kemudian, tiba-tiba, dia pulang dalam keadaan sudah meninggal,” tambahnya.

Kasus penganiayaan ini dugaannya karena adanya pengaruh minuman keras korban dan pelaku. Saat mereka berseteru, sang pelaku melakukan tindak kekerasan yang cukup keras. 

Bahkan, jasad wanita cantik ini pun sebelumnya tersembunyi di dalam bagasi mobil yang pelaku miliki.

Karena hal itu, korban DSA tewas saat dalam perjalanan ke rumah sakit.(*)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan