Scroll Untuk Baca Artikel
Hukum & KriminalJateng

Soal Penyegelan Tambang Minyak di Blora, Ini Tanggapan Pertamina

×

Soal Penyegelan Tambang Minyak di Blora, Ini Tanggapan Pertamina

Sebarkan artikel ini
penyegelan tambang minyak di Blora
PT Pertamina EP Field Cepu Zona 11 melalui Asisten Manager Operasi, Ardi soal penyegelan tambang minyak di Blora. (Hery P/beritajateng.tv)

“Iya kita sempat mendapat panggilan juga, nah ini mungkin salah satu bukti lemahnya koordinasi di lapangan dari BPE. Harapan kami apapun itu segera bisa selesai di lapangan, sehingga tidak sampai ke pihak kepolisian “, kata Ardi.

Ia menambahkan, untuk Ledok 27 memang ada indikasi perubahan, dari yang lama ini kayaknya sumur baru. Tapi tepatnya seperti apa ia belum terlalu paham.

“Ini berlaku untuk semua sumur, maka sekarang kita lagi stop dulu adanya izin untuk melakukan servis sumur. Karena takutnya saat kita melakukan izin servis sumur, malah di salahgunakan gitu ya. Servis sumur kok malah ngebor. Jadi ini kita stop dulu, artinya saat ini kita stop berarti tidak ada aktivitas di lapangan. Karena izin apapun ini tidak kita lakukan”, jelas Ardi.

Pertamina menilai kinerja BPE menurun

BPE hingga saat ini sudah menjalankan kerjasama kontrak dengan PT Pertamina EP Field Cepu Zona 11 kurang lebih 3,5 tahun.

Setiap tahunnya Pertamina juga melakukan penilaian kinerja. Dan selama dua atau tiga kali ada penghargaan untuk menilai KUD ataupun BUMD yang berkontrak dengan Pertamina di beri reward.

Dan BPE sejauh ini sebenarnya selalu menjadi BUMD terbaik yang di nilai Pertamina.

“Terutama aspek – aspek tertentu, baik itu aspek ASSE, aspek teknis operasional. Sampai aspek non teknis, misalnya tagihan dan sebagainya. Sejauh ini BPE terbaik “, kata Ardi.

Kenapa terbaik, karena Pertamina menilainya adalah konsistensi produksi mereka selalu stabil. Meskipun ICP turun, dan harga minyak juga turun, serta pernah Cobid, BPE produksinya selalu stabil.

“Selalu di angka rata rata 150 – 180 barel oil/day gitu. Itu yang membuat penilaian kami. Namun setahun terakhir memang kita lihat produksinya BPE menurun di bandingkan tahun sebelumnya”, jelasnya.

Kalau aspek produksi menurutnya tetap baik. Dan konsistensi mengirim hasil produksinya ke Pertamina juga masih bagus. Lemahnya adalah di bagian koordinasi lapangan.

“Nah ini yang kami sedikit memberikan nilainya turun di banding tahun – tahun sebelumnya. Karena sesuai kontrak kerjasama yang sudah kita susun bersama harusnya. Sumur – sumur yang sudah kita berikan, maka BPE wajib mengelola keseluruhannya. Baik aspek operasional maupun aspek keamanannya”, ungkapnya.

Jadi kalau ada pihak-pihak lain yang masuk, atau melakukan aktivitas di sana, maka BPE harus bisa menghandel itu. Ini yang di anggap koordinasinya masih lemah terutama beberapa waktu akhir ini.

“Harapan kami BPE bisa kembali dengan perfomen dulunya. Cuma satu aja, yang agak lemah saat ini adalah koordinasi di lapangan yang masih agak terputus, antara BPE dengan para penambang”, pungkasnya. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan