“Keluhan pasti ada dan wajar. Anak-anak galau menunggu hasil. Kami ingin semuanya smooth (lancar) agar anak-anak mendapatkan hak sekolah sesuai keinginannya,” ucap Bambang.
Ia berharap, kasus piagam palsu ini dapat segera selesai. Sebab, masa PPDB di jenjang SMA akan segera berakhir.
Kendati demikian, Bambang menekankan jika siswa SMPN 1 Semarang tidak boleh menjadi korban atas kejadian ini.
“Saya kira Pemprov Jateng punya kebijaksanaan, dan mudah-mudahan tidak ada pihak yang rugi karena ini, terutama anak-anak. Karena kita harus menghormati hak mereka untuk mendapatkan pendidikan, tandasnya.
BACA JUGA: Jika Tak Ubah Juara Piagam Marching Band, Apakah Siswa SMPN 1 Semarang Auto Lolos Jalur Prestasi?
Sebagai informasi, puluhan siswa SMPN 1 Semarang menggunakan piagam yang belakangan diduga tidak sesuai. Piagam tersebut telah mereka gunakan untuk mendaftar di beberapa SMAN favorit lewat jalur prestasi.
Hingga hari ini, SMA yang siswa terkait daftar memilih untuk menunda jadwal daftar ulang lantaran masih dalam proses penyelidikan. (*)
Editor: Farah Nazila