SEMARANG, beritajateng.tv – Pengamat politik dari Unika Soegijapranata, Andreas Pandiangan menilai, popularitas saja tidak cukup menjadi modal para kader partai politik untuk maju di pemilihan gubernur (Pilgub) Jateng 2024.
Menurutnya, para kandidat harus memiliki modal lain, yaitu dukungan logistik. Sebab, pelaksanaan Pilgub berdekatan dengan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg).
“Selain populer, juga perlu ketersediaan logistik. Karena waktu (Pilgub dan Pemilu 2024) deket banget, mereka (partai) sudah cukup banyak mengeluarkan dana baik Pileg atau Pilpres,” katanya saat beritajateng.tv hubungi, Sabtu, 30 Maret 2024.
Oleh karenanya, Andreas memprediksi, kandidat yang nantinya berpeluang maju dalam Pilgub Jateng tak terbatas pada pimpinan partai. Melainkan, bisa tokoh non partai namun memiliki dukungan logistik yang cukup kuat.
Ia sendiri masih enggan menyebut nama-nama kandidat yang berpeluang kuat maju dalam Pilgub Jateng. Pasalnya, Andreas menilai hasil Pilpres dan Pileg di Jateng cukup unik.
BACA JUGA: DPRD Jateng Siapkan Dana Cadangan Rp200 M untuk Pilgub 2024
Sebab, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka berhasil merebut lebih dari 12 juta suara. Sementara, PDI Perjuangan berhasil memenangi Pileg dan mendapat kursi terbanyak di DPRD Provinsi.
“Dibanding 5 tahun lalu, Pilgub akan ada semacam efek dari koalisi Pilpres kemarin yang membuat akan lebih ketat persaingan di antara partai-partai pengusung koalisi Pilpres,” sambungnya.
Semuanya punya peluang sama
Di sisi lain, sejumlah partai politik mulai menyebut nama jagoannya untuk maju dalam Pilgub Jateng. Sebut saja PKB dengan Yusuf Chudlori (Gus Yasin), Gerindra dengan Ketua DPD Gerindra Jateng, Sudaryono, hingga Golkar yang melirik Bupati Kendal Dico Ganinduto.