Nantinya, lanjut Vita, hasil penggalangan dana dalam RAC 2025 akan disalurkan kepada YKAKI Cabang Semarang. Yakni untuk uang sewa rumah singgah YKAKI dan biaya operasional.
“Biaya operasional itu adalah biaya kehidupan sehari-hari darinanak dan orang tua di rumah singgah, termasuk untuk obat-obatan yang tidak tercover BPJS,” jelas dia.
Vita berharap, dengan kolaborasi bersama RAC 2025, makin banyak masyarakat yang mengenal YKAKI dan memiliki kesadaran akan gejala-gejala kanker pada anak.
Pasalnya, dari 330 anak penderita kanker di YKAKI, hampir 50 persen di antaranya tidak bisa tertolong. Hal itu karena terlambatnya deteksi sehingga anak mendapat telat mendapat penanganan.
“Tentunya semakin banyak masyarakat, semakin banyak runner yang paham terkait kanker pada anak. Bahwa kanker bisa disembuhkan tapi butuh dukungan dari semua pihak,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila