“Hal yang jadi pertimbangan bukan cuma produksi kendaraan listrik yang build in dari pabrik, tapi pemerintah juga menggagas dan sudah melaksanakan konversi. Seperti ada insenfif BBNKB dan BPKB, itu untuk beli baru,” jelasnya.
Pihaknya membenarkan, bengkel motor listrik di Jawa Tengah hanya tersedia di Kota Surakarta atau Solo.
Pembelian kendaraan listrik, baik motor maupun mobil, pun, menurutnya masih kota-kota besar seperti Kota Semarang dan Kota Surakarta yang mendominasi.
BACA JUGA: Pemerintah Beri Subsidi Rp7 Juta untuk Pembelian Motor Listrik, Begini Syaratnya
Lebih lanjut, Endro pun menyampaikan keraguan calon pembeli kendaraan listrik yang kerap ia jumpai.
“Orang kalau beli kan mikirnya: suku cadang gimana, kalau trouble piye (bagaimana)? Karena program baru, jadi masyarakat masih menunggu efisiensinya seberapa besar,” jelasnya.
Sehingga, Dinas ESDM Provinsi Jateng pun saat ini tengah menggagas bagaimana memanfaatkan SDM dari lulusan SMK agar handal dalam kendaraan listrik.
Endro menyebut, pemanfaatan SDM itu mesti menggandeng Kementerian ESDM.
“Harapannya ke depan, ada sertifikatnya. Ketika dia lulus, dia terampil, sudah bisa adaptasi dengan teknologi yang ada. Bukan sekadar menyambut kendaraan listrik dan animonya saja,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi