Menurutnya, masyarakat malah bisa mengingat namanya karena pelafalan nama Casytha Arriwi Kathmandu termasuk susah.
“Iki meneh iki meneh (ini lagi ini lagi), tapi ketika masuk di bilik suara, paling banyak foto (balihonya) yang dicoblos,” kekehnya.
Tidak 100% efektif di DPRD dan DPR RI
Meski begitu, Casytha menyadari jika metode kampanye menggunakan baliho mungkin tak begitu efektif bagi caleg yang lain. Terlebih bagi mereka yang maju sebagai caleg DPRD maupun DPR RI.
“Sekali lagi itu DPD RI yang ada fotonya di kertasnya (surat suara). Berbeda dengan DPR atau DPRD yang tidak ada fotonya,” ucapnya.
Sebab, lanjut Casytha, dalam satu surat suara DPRD maupun DPR RI terdapat belasan partai politik. Sehingga mencapai puluhan caleg.
BACA JUGA: Raih Suara Terbanyak di Pileg 2024, Sumanto Bakal Maju Pilkada Karanganyar? Begini Tanggapannya
Oleh karena itu, sosialisasi secara offline atau langsung menemui masyarakat lah yang lebih efektif bagi caleg DPRD dan DPR RI.
“Kalau hanya pasang baliho sih saya bilang tidak 100 persen efektif, harus disertai sosialisasi di bawah,” tekannya. (*)
Editor: Farah Nazila