BLORA, beritajateng.tv – Seusai pulang dari sawah, sewaktu kebanyakan orang memilih beristirahat, Sukiman justru memanfaatkan waktunya untuk berkarya. Warga Desa Jejeruk, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, ini menyulap plastik bekas menjadi tas dan tempat sampah bernilai ekonomi.
Di rumah sederhananya di RT 01 RW 02, Sukiman tekun merangkai potongan plastik bekas tali material bangunan. Bahan yang bagi sebagian orang dianggap sampah, di tangannya berubah menjadi kerajinan tangan yang fungsional dan menarik.
Kerajinan yang Sukiman buat beragam, mulai dari tas hingga tempat sampah dengan berbagai ukuran. Semua bahan baku berasal dari plastik bekas yang ia kumpulkan dari toko-toko material bangunan. Proses pembuatan ia lakukan secara manual, mengandalkan ketelatenan dan ketekunan.
BACA JUGA: Tukar Botol Plastik Jadi Pulsa, Indosat dan POLINES Dorong Gerakan Pilah Sampah
Sukiman mengaku mulai menekuni kerajinan ini sebagai upaya menambah penghasilan keluarga. Ia mengerjakannya di sela-sela kesibukan bertani, dibantu sang istri, Sukasih.
“Kalau habis dari sawah dan ada waktu luang, saya manfaatkan untuk membuat tas atau tempat sampah,” ujar Sukiman.
Petani Blora pasarkan hasil kerajinan plastik lewat medsos
Untuk memasarkan hasil karyanya, Sukiman memanfaatkan media sosial seperti Facebook, WhatsApp, dan TikTok, selain penjualan dari mulut ke mulut. Meski sederhana, cara ini cukup efektif menjangkau pembeli di sekitar Kabupaten Blora.
Harga kerajinan yang ia jual pun relatif terjangkau. Untuk ukuran besar, tas dan tempat sampah banderolnya sekitar Rp60.000, sedangkan ukuran kecil Rp30.000. Namun, hingga kini pembeli masih dominan warga lokal Blora dan belum menjangkau kabupaten lain.













