Keluhan Wali Murid: Surat Terlalu Membebani
Surat pernyataan tersebut segera menjadi sorotan setelah sejumlah orangtua mengeluh. Mereka merasa beban risiko yang diminta untuk diterima tidak sebanding dengan tujuan mulia dari program MBG yang bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada siswa.
“Saya merasa keberatan dengan surat ini. Kalau memang niatnya membantu anak-anak, kenapa harus ada banyak risiko yang kami harus tanggung?” ujar salah seorang wali murid yang enggan di sebutkan namanya.
Selain itu, banyak orangtua yang merasa khawatir bahwa sekolah seharusnya lebih bertanggung jawab dalam memastikan kualitas. Juga keamanan makanan untuk para siswa. Mereka menilai surat itu sebagai bentuk perlindungan terhadap pihak sekolah, yang justru mempersulit orangtua.
Kemenag Cabut Surat Edaran
Terkait hal ini, Plt Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah, Wahid Arbani, mengonfirmasi bahwa pihak Kemenag telah menarik surat pernyataan tersebut.
Setelah melakukan koordinasi dengan MTs Negeri 2 Brebes serta Kemenag Kabupaten Brebes, surat edaran yang meminta orangtua untuk menerima berbagai risiko terkait program MBG telah di cabut.
“Setelah koordinasi dengan semua pihak, baik pihak MTs Negeri 2 Brebes maupun Kemenag Kabupaten Brebes, surat edaran tersebut telah di tarik dan di cabut,” kata Wahid dalam konferensi persnya pada Selasa, 16 September 2025.
Keputusan untuk mencabut surat edaran ini mendapat sambutan baik oleh banyak orangtua dan masyarakat setempat.
BACA JUGA: Kapolres Salatiga Resmikan Ground Breaking SPPG, Dukung Percepatan Program MBG Pemerintah
Mereka berharap agar pihak sekolah lebih fokus pada keselamatan dan kenyamanan siswa. Serta memastikan bahwa program MBG dapat berjalan dengan lancar tanpa membebani orangtua.
“Ini keputusan yang tepat. Semoga ke depannya, program MBG bisa memberikan manfaat tanpa ada beban tambahan bagi orangtua,” ujar salah seorang orangtua siswa di MTs Negeri 2 Brebes. (*)