“Kebanyakan masyarakat juga pengin lihat sunrise, sehingga itu menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Mereka kan foto dan parkir di kanan-kiri jalan. Itu mengurangi kapasitas jalan dan terjadi kemacetan,” ujarnya.
Tak hanya kemacetan, Endro membeberkan kondisi lain yang terjadi di sana saat long weekend beberapa hari yang lalu.
“Dan mungkin situasi kondisinya agak berkabut dan banyak hal yang ada di situ. Menyebabkan banyak saudara kita, masyarakat yang ingin berlibur ke sana, malah tidak kesampaian,” jelas Endro.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Air Terjun yang Wajib Kamu Kunjungi Minimal Sekali, Lokasinya di Wonosobo
“Banyak dari bawah juga pengin naik gak bisa, karena kondisi di jalan macet. Kemudian yang sudah di atas juga, mungkin ada di tengah jalan mau naik juga gak bisa. Posisinya seperti itu kemarin,” sambungnya.
Mengenai apakah Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah sudah memperkirakan hal itu, Endro angkat bicara. Pihaknya mengaku sudah memetakan prediksi titik kepadatan di kawasan tersebut. Namun, kepadatan dan kemacetan tetap terjadi lantaran distribusi waktu wisatawan yang berbeda-beda.
“Karena distribusi waktu masyarakat, ternyata ingin menuju misalnya Kawah Sikidang, pengin menuju ke atas, tetapi ada juga masyarakat itu ingin melihat sunrise di pinggir jalan. Mereka parkir di situ sehingga menyebabkan kemacetan,” terangnya.
Namun, kemacetan di jalan akibat antusias wisatawan masyarakat melihat sunrise itu Endro akui ada di luar prediksi Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah.
“Saya kira kondisi kasusnya, case yang spesifik. Itu mungkin memang ke depan, kapasitas jalannya sebenarnya kan sudah lumayan, tetapi manakala masyarakat ingin melihat sunrise di jalan itu sesuatu hal yang memang di luar prediksi kami,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi