Ia mengakui jika para peserta lomba hanya meminta keadilan. Pasalnya, cukup banyak kerugian yang telah korban alami.
“Kami sebagai orang yang dizolimi, berharap keadilan itu ada. Saya minta keadilan. Kerugian materi lumayan banyak, latihan, transportasi, banyak. Kerugian immaterial juga ada. Senggaknya, ada itikad baik, ada tanggungjawab. Kompensasi dan lain-lain nggak jelas. Di ajak masuk (audiensi) nggak mau. Sebenarnya, dari kami nggak mau ribut,” paparnya.
Senada Perwakilan salah satu sanggar tari, Endang mengatakan, pihaknya ingin penyelesian yang baik, selesai secara kekeluargaan. Namun pada audiensi kali ini, tidak ada kesepakatan apapun.
“Tadi tidak ketemu hasil. Soalnya bu Mei tidak mau masuk ke ruangan. Tidak terjadi kesepakatan apapun,” kata dia.
Dari Sanggar, berkeinginan agar ada penyelesaian yang baik secara kekeluargaan. “Kami ingin penyelesaian yang baik, kalau bisa dari sisi kekeluargaan monggo,” ungkapnya.
“Namun kali ini malah bu Mei itu malah menghindari, keluar. Padahal sudah ada nama-nama undangan yang tertera dengan jelas, tapi malah bu Mei tadi gak mau masuk (ruangan). Kami menyesalkan bu Mei keluar, padahal harapan kami biar cepat selesai,” ungkapnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah