Menurut Yude, sebuah game yang mengikuti tren viral cenderung mudah meredup daripada game orisinil lainnya. Oleh karena itu, Yude menganggap game viral sebagai pancingan sebelum karya-karya besar lainnya.
“Alasan bikin itu karena buat mengincar pemasukan, karena kita di awal butuh dana dan kebetulan game-game yang viral menghasilkannya lumayan, tapi minusnya gamenya juga cepet mati, naiknya pas tren doang,” lanjutnya.
BACA JUGA: Alih-alih Keluar Uang, Main 5 Game Ini Malah Dapat Uang
Saat ini, lanjut Yude, Leolit Games sedang menyiapkan game baru yang rencananya akan rilis pada bulan Oktober mendatang.
Bukan berdasarkan tren viral, game yang bertajuk “Bambu Warrior” adalah projek yang matang dan serius yang memakan waktu persiapan hampir satu tahun lamanya.
Bertemakan pejuang dengan senjata bambu runcing dan bertopeng tradisional, Leolit Games membawa misi mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia internasional dengan cara modern.
“Bambu Warrior ceritanya dia kaya jadi tentara bayarannya petinggi Indonesia buat ngebantu usir penjajah. Emang visi kita di awal pengen ngebawa budaya Indonesia menjadi terkenal di internasional dengan cara modern,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi