Berbeda dengan peliharaan lainnya, beberapa kendala tak luput Rizal jumpai. Salah satunya adalah fasilitas petshop yang belum terbiasa menghadapi musang.
“Kesulitannya kalau kena penyakit, klinik ada yang bisa, tapi lebih banyak yang nggak bisa, karena kan kebiasaan menangani kucing dan anjing. Petshop juga jarang yang bisa mandiin musang,” katanya.
Oleh karena itu, Rizal memutuskan untuk bergabung dengan Komunitas Sanggar Musang Semarang. Menurutnya, bertemu teman-teman dengan hobi yang sama dapat menjadi ruang untuk saling berbagi informasi terkait hewan musang.
“Ada komunitas ini cukup membantu,” lanjutnya.
Kecintaan Rizal terhadap hewan musang ternyata tak cukup dengan memelihara beberapa ekor. Rizal bahkan sempat breeding atau mengembangbiakkan musang. Ia membeli beberapa pasang musang untuk kemudian ia kawinkan.
Namun sayang, breeding Rizal terkena penyakit hingga banyak musang yang tidak terselamatkan.
“Kemarin breeding, tapi terkena penyakit, sekarang habis tinggal dua ekor,” ungkapnya.
Disinggung apakah ingin kembali mengembangbiakkan musang, Rizal belum mau menjawab. Kini, ia memilih fokus untuk bermain bersama Kevin dan pasangannya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto