Jateng

Tambak Udang Karimunjawa Dipastikan Tutup Tahun 2025, Pemprov Jateng: Reboisasi Sebagai Perbaikan

×

Tambak Udang Karimunjawa Dipastikan Tutup Tahun 2025, Pemprov Jateng: Reboisasi Sebagai Perbaikan

Sebarkan artikel ini
Tambak Udang Karimunjawa
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro, saat ditemui di Hotel Padma, Kota Semarang, Kamis, 25 April 2024 malam.

SEMARANG, beritajateng.tv – Penutupan tambak udang di wilayah Karimunjawa akan tuntas pada tahun 2025 mendatang. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah mengklaim terus mengawal penutupan tambak udang yang mencemari kepulauan di Jepara tersebut.

Kepala DKP Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro, menyebut penutupan tambak udang secara keseluruhan rampung maksimal 2 tahun setelah aturan itu ditandatangani. Hal itu Fendiawan sampaikan saat beritajateng.tv temui langsung di Hotel Padma, Kota Semarang, Kamis, 25 April 2024 malam.

“Target penutupannya dua tahun sejak ditandatangani. [Harus] tidak ada aktivitas di sana, mungkin [tutup seluruhnya] 2025. Kami harapkan sudah selesai saat itu,” ujar Fendiawan.

BACA JUGA: Tolak Pertambakan Udang di Karimunjawa, Warga: Jangan Berat Sebelah

Fendiawan menuturkan, pihaknya menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI sekaligus Pemkab Jepara dalam menutup tambak udang di Karimunjawa. Ia pun memastikan Karimunjawa bisa kembali layaknya kondisi terdahulu.

“InsyaAllah bisa kembali sebagai dulu lagi. Semoga bisa kembali ke pariwisata, karena itu kekhususan wilayah. Karimunjawa kan termasuk pulau kecil, SDA di sana betul-betul penopang kehidupan ekonomi,” tegasnya.

Sementara itu, sebagai upaya pemulihan wilayah Karimunjawa yang rusak akibat tambak udang, tutur Fendiawan, reboisasi atau penghijauan kembali menjadi opsi utama yang pihaknya sebut.

Karimunjawa adalah pariwisata, bukan sektor lain seperti tambak udang

Tak luput, Fendiawan pun menegaskan bahwa Karimunjawa hakikatnya ialah pariwisata, bukan untuk sektor lain seperti tambak udang.

“Karimunjawa kan basisnya pariwisata, yang lainnya mendukung. Penataan di RT-RW sudah ada kalau memang di sana untuk pariwisata,” bebernya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan