“Semua bertujuan untuk menerapkan apa yang sudah kita pelajari selama 6 bulan di 1 semester ini. Untuk fashion show anak-anak juga bebas menggunakan pakaian adat manapun atau baju batik sesuai keadaan,” lanjutnya.
Salah satu bentuk penerapan Kurikulum Merdeka
Sementara itu, Murkilah, Kepala SDN Ngaliyan 03 menjelaskan seluruh rangkaian kegiatan ini merupakan aplikasi dari Kurikulum Merdeka. Menurutnya, Kurikulum Merdeka tidak hanya memberikan pembelajaran di dalam kelas. Namun, juga meliputi implementasi, proses, hingga produk yang siswa tampilkan setiap akhir semester.
Di sisi lain, penerapan Kurikulum Merdeka yang optimal juga dapat memberikan penanaman karakter-karakter baik kepada siswa.
BACA JUGA: Maksimalkan Peran Perempuan, Begini Upaya Sanggar Seni Mardayu Lestarikan Kesenian Tradisional Jawa
“Kurikulum Merdeka dampaknya sangat besar dalam kehidupan sehari-hari siswa. Ada Kebhinekaan, mereka bisa mengenal budaya, mencintai, dan mereka mulai belajar menyadari bahwa anak-anak hidup di Indonesia dengan keanekaragaman budaya dan suku bangsa,” katanya.
Menurut Murkilah, pihaknya ingin memahamkan keanekaragaman dan kebhinekaan kepada siswa. Hal itu kemudian pihaknya wujudkan lewat anak-anak menggunakan pakaian adat, makanan tradisional, hingga penerapan tema suku bangsa pada masing-masing kelas. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi