Lebih lanjut, Eko menegaskan bahwa normalisasi sungai sangat diperlukan dan berharap BBWS bisa segera mengeksekusi normalisasi Sungai Plumbon.
Warga RT 4 RW 4 Kelurahan Mangunharjo, Tuminem, mengatakan bahwa banjir datang sekitar pukul 22.00.
Warga sudah waspada karena sebelumnya tanggul sungai sempat jebol pada Minggu, 2 Februari 2025 dan menggenangi perkampungan.
“Setelah penambalan tanggul, malah jebol lagi di titik lain. Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air sungai meningkat,” ungkapnya.
Tuminem menambahkan, saat banjir datang, air masuk dengan cepat hingga sebetis.
“Saat itu lagi tiduran, tiba-tiba air masuk langsung dengan cepat sampai sebetis. Barang-barang sudah diamankan dulu,” ucapnya.
Dia berharap pemerintah segera melakukan normalisasi Sungai Plumbon untuk mencegah banjir susulan. “Kalau belum dinormalisasi, kami cemas nanti ada banjir susulan lagi,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah