Awal Perselisihan hingga Pengeroyokan Brutal Semarang
Menurut Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, insiden bermula ketika korban mendatangi kawasan Sam Poo Kong pada Jumat malam, 2 Mei 2025. Sekitar pukul 22.00 WIB. Di sana, ia menantang DR dan BRS untuk berkelahi.
Pertikaian sempat di redam, dan korban di ajak pulang ke kos. Namun, konflik berlanjut. Di dekat perempatan lampu merah, para pelaku mengejar Danang hingga ke tempat tinggalnya. Begitu sampai, BRS menendang dan mendobrak pintu kamar, lalu bersama rekan-rekannya, melancarkan pengeroyokan brutal.
“DR memukul kepala korban dengan magic jar, DA membacok kaki korban dengan golok, dan pelaku lainnya memukuli korban dengan tangan kosong,” ungkap AKBP Andika.
Korban tewas di lokasi kejadian akibat luka parah. Polisi menyatakan korban mengalami trauma hebat di kepala dan kaki.
BACA JUGA: Dua Pekan Jelang Idul Adha, Harga dan Penjualan Kambing di Kabupaten Semarang Masih Normal
Hingga kini, polisi masih menyelidiki motif utama di balik pengeroyokan ini. Dugaan awal menyebutkan bahwa pelaku bertindak karena dendam pribadi dan emosi sesaat.
“Kelima pelaku masih di periksa intensif. Kami juga menyelidiki apakah ada pihak lain yang membantu mereka kabur,” ujar AKBP Andika.
Kasus ini menjadi peringatan serius akan bahayanya menyelesaikan konflik dengan kekerasan. Polrestabes Semarang menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kasus ini hingga tuntas. (*)