“Kami juga ke KBRI Jepang, KBRI Malaysia, Kantor Dagang Ekonomi Taiwan, Korea, itu juga kami tembusi. Di samping itu kami tiap mingggu juga ada tamu yang datang ke kantor kami,” ungkapnya.
BACA JUGA: Pemkot Dorong Investasi di Semarang dengan Permudah Perizinan dan Pembenahan Infrastruktur
Buka pintu seluas-luasnya bagi investor untuk investasi di Jateng
Sakina memaparkan, DPMPTSP membuka pintu seluas-luasnya kepada para investor untuk menanamkan modal di Jateng. Hal ini ia lakukan dengan mempermudah perizinan. Bahkan menurut Sakina, tiap satu minggu pasti ada investor yang berkunjung ke Jateng.
Di samping itu, Pemprov Jateng juga memanfaatkan hubungan yang terjalin antarperusahaan yang melakukan investasi di Jateng. Menurutnya, antar perusahaan dapat saling bertukar informasi terkait peluang investasi di Jateng.
“Ada dari Vietnam, dari China, dari Hongkong. Setiap minggu kami didatangi. Minggu ini kalau tidak salah kami didatangi dari China. Kebanyakan mereka investasi ada mobil listrik ada garmen, dan lain-lain,” ungkap Sakina.
Untuk diketahui, pada triwulan I tahun 2023, ada 5 (lima) negara teratas yang menanamkan investasinya di Jateng. Adapun kelima negara itu adalah Hongkong dengan realisasi investasi U$ 128,65 juta, Korea Selatan (U$ 98,43 juta), Luxembourg (U$ 30,58 juta), Singapura (U$ 20,78), dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sebesar U$ 19,69 juta.
Manfaatkan potensi EBT Jateng untuk gaet investor
Sakina menilai Provinsi Jateng berpotensi dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Menurut keterangannya, terdapat 4 (empat) investasi EBT di Jateng yang siap ia tawarkan kepada investor asing.
“Empat itu ada di Baturaden, ada di Umbul Sidomulyo, ada di Waduk Wadaslintang, ada yang di Banyumas. Itu ada empat dan proposalnya sudah lengkap. Artinya sudah ada perhitungan potensi, analisa usaha, analisa ekonominya, ada jg contact persin masing-masing investasi yang kita tawarkan,” terang Sakina.
Baginya, EBT yang ada di Jateng sangat penting dan potensial. Ia meyakini, 31 kabupaten/kota lainnya di Jateng dapat mengembangkan EBT yang ada sama seperti 4 (empat) daerah yang ia sebutkan.
“Kami yakin di 31 Kabupaten/Kota yang lain ada potensi-potensi terkait EBT yang belum kami gali, tetapi yang empat ini proposalnya sudah lengkap,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi