SEMARANG, beritajateng.tv – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahap 1 baru mencakup 27 titik dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jawa Tengah.
Adapun titik dapur umum itu tersebar di 20 kabupaten/kota.
Pada akhir tahun 2025, jumlah dapur umum di Jawa Tengah ditarget hingga 76 titik SPPG.
Satu SPPG mampu melayani sekitar 3 ribu penerima manfaat yang terdiri dari siswa, ibu hamil, hingga balita. Hal itu terungkap dari Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, saat beritajateng.tv konfirmasi Senin, 17 Februari 2025.
Sehingga pada tahap 1, kata Yunita, terdapat 81.000 penerima MBG di Jawa Tengah, sebanyak 72.000 di antaranya adalah siswa.
“Sudah 27 titik di 20 kabupaten/kota. Satu titik sama dengan dilayani satu SPPG untuk 3.000 penerima, yakni ibu hamil, balita, siswa SD, SMP, SMA. Tahun ini informasi dari BGN targetnya 76 titik sampai akhir 2025,” ujar Yunita.
Kata dia, ada sejumlah kabupaten/kota yang menjalankan MBG di 2 titik. Tak lain adalah Kota Semarang, yakni di Ngaliyan dan Banyumanik.
Sementara itu, lanjut dia, belum ada penambahan kuota penerima MBG yang baru mencapai 27 titik di tahap pertama pada bulan Februari ini.
Penambahan kuota akan berlangsung secara bertahap di bulan berikutnya.
Masyarakat respons baik soal Makan Bergizi Gratis, Yunita ingatkan tetap waspada pasca keracunan di Sukoharjo
Dalam hematnya, Yunita menilai respons masyarakat antusias dan cukup baik salam menyambut program MBG.
Namun Yunita tak menampik jika masih ada sejumlah catatan penting dalam pelaksanaan MBG, termasuk mengenai terjadinya keracunan di Sukoharjo.