Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal, dengan angka mencapai 0,13 persen (mtm), sedangkan Kota Semarang mencatat inflasi terendah di angka 0,01 persen. Data ini menunjukkan adanya variasi inflasi antarwilayah di Jawa Tengah, namun tetap dalam batas sesuai kesepakatan.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menegaskan bahwa inflasi pada September 2024, baik secara tahunan maupun bulanan, masih terkendali.
BACA JUGA: Program MBKM, Kementan Terjunkan Ribuan Mahasiswa Pertanian di 10 Provinsi Termasuk Jateng
Menurutnya, kenaikan harga bahan bakar rumah tangga memberikan dampak terhadap inflasi, tetapi harapannya dapat terkendali di masa depan.
“Kita perlu terus memantau harga pangan di pasar, agar inflasi bisa lebih terkendali,” kata Sumarno.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan pangan tetap terjaga agar dampak inflasi bisa terminimalisir. (ant)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi